Saudariku yang di cintai Allah SWT,
Perjuangan Maryam binti Imran sungguh luar biasa, ketika muda tak henti-hentinya mensucikan diri. Bahkan ketika dalam kandungan pun, telah dinazarkan menjadi abdi Allah SWT oleh ibunya. Kemudian berbagai cobaan mulai datang sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT. Namun Maryam binti Imran tetap teguh. Kisahnya termaktub dalam surat cinta yang paling abadi, Al-Qur’an. Tidakkah kita berlomba-lomba meneladaninya? Berikut kisahnya ...
1. Dinazarkan kepada Allah ketika Masih dalam Perut Ibunya
Allah SWT berfirman: "(Ingatlah) ketika istri Imran berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.' Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." (QS Ali Imran: 35-36)
Istri Imran telah bernazar bahwa dia akan menjadikan anak yang ada dalam kandungannya semata-mata untuk berkhidmat di Baitullah, yaitu Baitul Maqdis, dibebaskan dari segala kesibukan duniawi. Suaminya, Imran, meninggal dunia ketika dia dalam keadaan mengandung. Ketika dia melahirkan bayi perempuannya --padahal sebenarnya dia berharap bayi lelaki, sebab yang dinazarkan untuk Baitullah hanyalah anak laki-laki—ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan. Tiadalah sama anak lelaki yang kuminta dengan anak perempuan yang Engkau berikan. Anak lelaki dimaksudkan untuk berkhidmat, sementara anak perempuan tidak cocok, karena lemah. Hal itu ia katakan untuk minta maaf kepada Tuhan karena dia tidak bisa menepati janjinya.
Akan tetapi, Allah SWT Yang Menciptakan laki-laki dan perempuan menenangkan hati si ibu ini dengan cara menerima anak perempuannya untuk berkhidmat di Baitul Maqdis. Maka jadilah Maryam sebagai hamba wanita yang sangat tekun beribadah dan jujur serta melebihi, atau setidaknya, hampir melebihi kaum laki-laki dalam soal ketekunan beribadah. Sementara permohonan perlindungan kepada Allah (taawwudz) agar putrinya, Maryam, dan keturunannya terpelihara dari godaan setan, juga telah diperkenankan oleh Allah SWT. Benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. ini:
"Setiap anak Adam akan disentuh oleh setan pada hari ia dilahirkan oleh ibunya kecuali Maryam dan anak laki-lakinya (Isa)." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Allah Menerimanya dengan Baik
Allah SWT berfirman: "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: 'Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?' Maryam menjawab: 'Makanan itu dari sisi Allah.' Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.'" (QS Ali Imran: 37-38)
Sampai demikian besar ketinggian martabat seorang wanita sehingga Zakariya sendiri sebagai seorang nabiyullah merasa kagum dan berkata: "Hai Maryam, dari mana kamu peroleh (makanan) ini?" Kemudian martabat dan kemuliaan yang diberikan Allah itu mendorong Zakariya a.s. untuk berdoa dan memohon kepada Allah agar dia juga dikaruniai keturunan yang serupa itu: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
3. Maryam Mengandung Nabi Isa Tanpa Bapak Sebagai Tanda (KebesaranAllah) Bagi Manusia
Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al- Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah Timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.' Ia (Jibril) berkata:
'Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.' Maryam berkata: 'Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!' Jibril berkata:"Demikianlah Tuhanmu berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.'" Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.' Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhamu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang; hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: 'Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang; manusia pun pada hari ini.'" Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat munkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.' Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberi Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.'" (QS Maryam: 16-30)
Subhanallah, telah jelas kisahnya begitu rapi tersimpan ...
4. Tuduhan Bohong Kaum Yahudi terhadap Maryam yang Suci
Allah SWT berfirman: "Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan) disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: 'Hati kami tertutup.' Bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)." (QS An-Nisa': 155-156)
5. Allah SWT Memilih Maryam atas Segala Wanita di Dunia
Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: 'Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa, dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku.'" ( QS Ali Imran: 42-43)
Demikianlah Allah mengangkat derajat dan martabat wanita setinggi-tingginya. Sebagaimana halnya terhadap hamba-hambanya yang lelaki, Allah juga memilih hamba-hambanya yang perempuan. Benar sekali sabda Rasul kita yang berbunyi:
"Tidak ada yang sempurna dari kalangan wanita selain Maryam binti Imran dan Asiah istri Fir'aun." (HR Bukhari dan Muslim)
6. Allah SWT Menjadikan Maryam sebagai Teladan (dalam perjalanan hidup dan kemuliaan sifat-sifatnya)
Allah SWT berfirman: "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dan kaum yang zalim,' dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan kedalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-Kitab-Nya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." (QS At-Tahrim: 11-12)
Tak perlulah penulis menambah kata, Allah SWT telah menegaskan kepada kita betapa istimewanya Maryam binti Imran. Semoga kita semua dalam perjalanan meneladani Beliau. Amin ,,, Wallahu’alam