Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Barakallahu fikum

Selamat datang saudara-saudariku, memulai dengan basmalah yuk ,,, :-)

Anatomi Pencernaan

Bismillahirrahmanirrahim
Anatomi Sistem Pencernaan


  •     Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu kedokteran.
  •          Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni :

        Anatomi sistematis : mempelajari ilmu jaringan tubuh manusia secara sistem. Contoh, sistem pencernaan, sistem pernapasan,dll.
        Anatomi regional : berdasarkan regio (pembagian tubuh pada manusia).                Misalnya region abdomen atau region thoraks, dst.
        Anatomi Klinis : berdasarkan jenis penyakit atau masalah medis. Karena sudah berhubungan langsung dengan pasien. Contoh : Hypertensi berhubungan dengan anatomi jantung dll.
Jadi berdasarkan pengertian diatas, teman-teman dapat menyimpulkan sendiri pendekatan apa yang kita gunakan untuk materi kuliah kita ini. Yaitu pendekatan sistematis (Anatomi sistem pencernaan).

Kemudian dalam kuliah tentang sistem pencernaan ini, dr. Dirwan menyampaikan beberapa permasalahan, yang akan terjawab, seiring penjelasan tentang sistem pencernaan dipaparkan.
Permasalahan tersebut adalah :
         Mengapa orang yang telentang atau ketika kepala di bawah bisa makan & minum? (gerakan peristaltik)
         Mengapa beberapa orang kadang “tersedak” saat menelan? (masuk ke laring)
         Mengapa bayi gampang sekali “gumoh”? (gumoh=muntah)
         Mengapa orang yang mabuk karena minuman ataupun perjalanan mengalami muntah?
         Mengapa sebagian orang dapat tahan lapar dibandingkan sebagian orang lain?
         Bagaimana sebagian orang bisa menahan defecatio lebih lama dibanding sebagian yang lain?

TERMINOLOGI
Sering kita dengar tentang Digestive Tract, Alimentary Canal, dan Gastroinestinal. Ketiga tiganya erat kaitannya dengan system pencernaan. Perbedaannya:
         Digestive tract  : lebih tentang sistem pencernaannya.
         Alimentary canal : yang mempelajari sistem pencernaan mulai dari ujung mulut sampai anus, termasuk glandula-glandula seperti sub mandibularis serta glandula aksesoria lainnya seperti hepar, pangkreas, dsb. (yang mencakup semua  aspek)
         Gastroinestinal tract:  hanya memepelajari salurannya. Mulai dari ujung esofagus kebawah.

Digestive system
x     The digestive system is the collective name used to describe the alimentary canal, some accessory organs and   a variety of digestive processes that take place at different levels in the canal to prepare food eaten in the diet for absorption.
x     The alimentary canal begins at the mouth, passes through the thorax, abdomen and pelvis and ends at the anus.
x     The alimentary tract is a muscular tube about 5 meters long .Its diameter varies from one segment to another being widest at the stomach.
x     It has a general structure which is modified at different levels to provide for the processes occurring at each level.
Sistem pencernaan
·        Sistem pencernaan adalah yang nama yang digunakan untuk menyebutkan alimentary canal, beberapa organ asesoria dan macam dari proses pencernaan yang menggunakan tempat yang berbeda pada saluran untuk menyiapkan makanan yang akan digunakan untuk adsorpsi.
·        Alimentary canal dimulai dari mulut, jalan kecil ke thorax, abdomen dan pelvis, serta berakhir pada anus.
·        Alimentary tract sebuah pipa muscular yang panjangnya sekitar 5 meter. Diameternya bervariasi mulai dari satu bagian lain yang paling luas di perut.
·        Ini memiliki struktur umum yang dimodifikasi pada level-level yang berbeda untuk menyediakan pada proses yang digunakan di level yang lain

Segment
Length (m)

Oral cavity and mouth
Esophagus
Stomach
Small intestine
Large intestine
Rectum and anal canal

15
25
30
300
115
15


Saluran pencernaan : mulut – esophagus – lambung (gaster) sampai ke anus
Glandula asesoria     : sub mandibularis – sub lingualis – hepar –pangkreas dst

Mekanisme sistem pencernaan
x       Ingesti
memasukkan makanan (bolus)  ke rongga mulut.

x       Sekresi
proses pengeluaran kelenjar enzim-enzim pencernaan dalam saluran pencernaan. Di mana cairan yang keluar dari mukosa sebanyak 9 liter.

x       Mixing  (peristaltik)
 proses gerak peristaltik dalam saluran pencernaan dari cranial (atas) ke caudal (ekor).

x       Digestion yaitu proses pencernaan makanan Yang memiliki 2 mekanisme yaitu :
ž  Pengunyahan mekanik :dengan gigi (umumnya 33 kali) tapi 3 kali saja sudah cukup.
ž  Pengunyahan kimia :dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan.
x       Absorpsi
dimulai pada usus, yaitu pada Deudenum dan Ileum, yaitu penyerapan zat-zat makanan yang berguna untuk tubuh.
x       Defekasi
pembuangan, maksudnya proses eliminasi atau pengeluaran zat-zat makanan yang tidak diperlukan tubuh.

Organisasi Sistem Digestoria
Tersusun atas 2 komponen utama
        Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan yang kita makan.
         Cavitas oris
         Oesophagus                                 
         Ventriculus
         Intestinum tenue
         Intestinum crassum
         Anus

        Glandula digesti asesorius / kelenjar pencernaan meliputi pusat-pusat penghasil kelenjar-kelenjar pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam pencernaan makanan.

         Gigi
         Lidah
         Glandula salivarius
         Hepar & Gallbladder
         Pancreas 

Anatomi serta mekanisme sistem pencernaan
Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem pencernaan, mulai dari pada saat makanan  masuk ke rongga mulut :

Cavum Oris  (Rongga mulut )
Pada saat makanan masuk kedalam cavum oris, bibir mempunyai fungsi spesifik yaitu sebagai pembantu untuk memperoleh , mengarahkan serta menampung makanan. Di dalam cavum oris, makanan mengalami 2 perlakuan yaitu :
1.  Pencernaan secara  mekanik (mengunyah)
dengan gigi (umumnya 33 kali), sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan Subhanallah, alasan ilmiah dari pernyataan tersebut adalah enzim hanya akan bekerja untuk makanan yang telah terpecah menjadi partikel-partikel kecil.  Tapi 3 kali saja udah cukup.

2.   Pengunyahan kimia
dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan. Dimana kelenjar pencernaan menghasilkan enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi amilum.

Dalam cavum oris juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai pengecap.

Hijau = pahit                     
Biru = asam
Merah = asin
Orange = manis


Beberapa bagian lidah
   Radix lingua
   Dorsum lingua
   Apex lingua
Setelah itu bolus terdorong ke arah posterior dari lidah dan secara otomatis bolus akan terdorong untuk memasuki faring. Di dalam cavum oris juga terdapat kelenjar pencernaan seperti yang sudah disebutkan diatas secara lengkap, yaitu :

         Glandula salivares majores:
        Glandula parotidea
        Glandula sublingualis
        Glandula submandibularis


         Glandula salivares minores:
        Gld. Labiale
        Gld. Buccales
        Gld. Lingualis
        Gld. palatini

Faring
Secara refleks ketika bolus akan memasuki faring, epiglotis membuka sphincter, oesofagus berelaksasi disertai dengan peran oesofagus dalam menutup palatum mole sehingga makan tidak masuk kedalam trakea dan hidung. Secara umum, fungsi dari faring adalah sebagai saluran penghubung  sistem pencernaan dan pernapasan. Disekitar faring juga terdapat tonsil yang berperan dalam pertahanan (imunitas) tubuh. 

Oesophagus
Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm dibagi menjadi 2 bagian :
x     Pars torachalis oesophagei
x     Pars abdominalis oesophage dengan panjang 1,5 – 2,5 cm berbentuk seperti pyramid. Bagian distal berhubungan dengan gaster / ventriculus dihubungkan oleh junction oesophagogastrica ( junction = sambungan ) dan ada juga sphincter oesophagus. 

Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltic yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster.

Gaster / ventriculus
Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk mencerna bolus secara mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan seperti lipase, peptin, HCl). Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan kimus. Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan sekresi lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi  motorik sebagai tempat penyimpanan makanan, pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di lambung.

Usus halus (Intstineum Tenue)
         Fungsi : digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)
         Duodenum:
        Bentuk U, panjang ± 24cm
        Retroperitoneal
        Papilla duodeni major à muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus
         Jejenum dan Ileum
        mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk  memperluas permukaan
        6-7m, batas tidak tegas à 2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum
        Jejenum: kosong, dinding tebal, lebih vasculer, sebagian besar di r. umbilicalis
        Ileum          : dinding lebih tipis, vascularisasi sedikit, r. hypogastrica – pelvis
         Vascularisasi:
        A. mesenterica superior
        V. porta

Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak peristaltik dinding usus serta perncernaan dengan mengeluarkan enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus juga terjadi absorbs nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang diserap disalurkan ke hati untuk diolah.


Usus  besar (Intestinum Carasum )
Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces. Panjangnya 1,5 m. memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae, appendices epiploica.
Yang terdiri dari 4 bagian yaitu :
Ø  Caecum  merupakan muara ileum (orificium ileocaecalis) dan appendix vermiformis
Ø  Colon
Terdiri dari 4 bagian yaitu :
   Colon ascendens:
  12-20cm, valva ileocecalis – flexura coli dextra
  Retroperitoneal
   Colon transversum
  40-50cm
  Paling besar
  Flexura coli dextra – flexura coli sinistra
  Penggantung: mesocolon transversum
   Colon descendens
  Flexura coli sinistra – apertura pelvis superior
  retroperitoneal
   Colon sigmoideum
  Bentuk S, panjang 15-80cm
  Bentuk dan posisi tergantung pada jumlah isinya, yaitu feses
  Colon descendens – rectum
  Penggantung: mesocolon sigmoideum

Ø  Rectum dan canalis analis
        Panjang lk 12cm
        Tidak mempunyai penggantung usus (mesenterium)
        Bagian yang melebar: ampulla recti
        Pada rectum terdapat plexus hemorhoidalis. Jika membesar disebut hemoroid
        Berakhir sebagai anus pada perineum
        m. sphincter ani internus (otot polos), dalam keadaan  normal tertutup
        m. sphincter ani externus (otot lurik), bisa di kendalikan


KELENJAR PENCERNAAN
Hepar
         Regio hypocondriaca dextra dan epigastrium
         Terdiri atas 2 lobus: dexter dan sinister
         Intraperitoneal, kecuali area nuda
         Penggantung hepar:
        Lig. Falciforme hepatis
        Lig. Teres hepatis
        Lig. Triangulare dextrum
        Lig. Triangulare sinistrum
        Lig. Hepatorenale
         Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai berikut  :
Ø  Ductus hepaticus dexter dan sinister à ductus hepaticus comunis :
1)  ductus choledochus à papilla duodeni mayor
2)  Vesica velea à ductus cysticus à ductus choledocus à dst

Vesica fellea
         Kantong berbentuk buah peer
         Fungsi: memekatkan empedu
         Daya tampung: 30-60 ml
         Bagian-bagiannya:
        Fundus vesica fellea
        Corpus
        Collum à berlanjut sebagai ductus cysticus
Pankreas
         Memiliki panjang 12-15 cm
         Terletak pada regio epigastrica dan hypocondriaca kiri
         Terdiri atas:
        Glandula eksokrin à c. pancreas à ductus pancreaticus à duodenum
ductus pancreaticus + ductus choledocus à ampulla hepatopancreraticus = ampulla Voter à papilla duodeni mayor
        Glandula endokrin à insulin dan glukagon à darah
         Bagian-bagian dari pangkreas :
        Caput (kepala)
        Collum (leher)
        Corpus(badan)
        cauda (ekor)

Struktur Tunica dari GIT:
1.  Tunica mukosa
Tunica mukosa membatasi lumen dari GIT, merupakan lapisan absorptive dan secretori. Terdiri dari  epitel columner simplek yang didukung dengan adanya lamina propia(jaringan tipis dari jaringan ikat). Lamina propia mengandung nodul limpa yang penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina propia adalah otot polos yang disebut mukosa muskularis, yang menyediakan gerakan mengaduk secara tidak sadar. Mukosa muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari sub mukosa. Sel goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang GIT menghasilkan mucus/ lender.

2.  Tunica Submucosa
Terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah dan pembuluh limfe dan suatu plexus saraf submukosa (yang disebut dengan plexus Meissener). Lapisan ini juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Molekul yang terserap yang melewati sel epithel columnarnya mukosa, masuk ke pembuluh darah atau ductus limfenya submukosa.

3.  Tunica muscularis
Tunica muscularis bertanggung jawab pada kontraksi dan pergerakan peristaltic yang melewati GIT. Tunica ini mengandung sel sel otot polos yang tersusun sebagai spiral dan dibagi dalam 2 lapisan lagi sesuai arah utama jalannya sel otot. Di lapisan dalam(dekat lumen) susunan sel otot umumnya melingkar. Di lapisan luar, sebagian besar susunannya memanjang. Kontraksi dari lapisan ini memindahkan makanan melewati saluran dan secara fisik melumatkan dan mengaduk makanan dengan enzim pencernaan.
Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua lapisan otot, dengan saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik divisi dari ANS.

4. Serosa
Serosa melengkapi dinding GIT. Terdiri dari lapisan epithelium squamous selapis dan sedikit jaringan ikat. Di dalam rongga perut, serosa menyatu dengan mesenterium yang menopang usus dan menyatu dengan peritoneum( yaitu membrane serosa yang melapisi dinding rongga). Akan tetapi, di tempat terbentuknya hubungan organ pencernaan dengan organ atau struktur lain, serosa tersebut digantikan oleh lapisan adventisia tebal yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf tanpa adanya sel epitel selapis.



PERITONIUM
         Peritoneum parietale à membran serosa yang melapisi permukaan dalam cavum abdominalis dan cavum pelvis
         Peritoneum viscerale à bag. Peritoneum parietale (yang membalik) dan menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis
         Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale à isi: cairan serosa
        Saccus peritonei mayor
        Saccus peritonei minor (bursa omentalis)
à Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow


Selebihnya Blajar lagi DEh ,,, huuuummmm
NGacir ,,,, :)

Muharram 1434 H








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Follow My Blog, :-)