Bismillahirrahmanirrahim
Ali bin Abu
Thalib berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sebaik-baik wanita (pada
zaman)nya adalah Maryam putri Imran dan sebaik-baik wanita (dari umat)nya
adalah Khadijah." (HR Bukhari dan Muslim)
1. Bergaul Baik dengan Suami
Aisyah, Ummul
Mukminin, berkata: "Mula pertama Rasulullah saw. menerima wahyu adalah
berupa mimpi yang benar dalam tidur. Ketika itu beliau tidak melihat mimpinya
kecuali datang bagaikan cahaya subuh. Sejak itu beliau menyepi di Gua Hira
untuk beribadah selama bermalam-malam sebelum beliau kembali kepada
keluarganya. Untuk itu beliau membawa bekal. Setelah beberapa hari, beliau
pulang kepada Khadijah mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus
beliau lakukan hingga datang kepada beliau kebenaran (wahyu) ketika beliau
sedang berada di dalam Gua Hira."
2. Sangat Cerdas dan Tawakal
Lalu Malaikat
Jibril a.s. datang dan berkata: 'Bacalah!' Beliau menjawab: 'Aku tidak bisa
membaca.' Beliau berkata: 'Lalu malaikat itu memeluk dan mendekapku erat-erat
sehingga aku merasa kepayahan.' Lalu ia melepaskanku seraya berkata: 'Bacalah!'
Aku menjawab: 'Aku tidak bisa membaca.' Dia memeluk dan mendekapku untuk yang
kedua kali hingga aku merasa kepayahan. Kemudian dia melepaskanku sambil
berkata: 'Bacalah!' Aku jawab: 'Aku tidak bisa membaca.' Dia memeluk dan
mendekapku untuk ketiga kalinya sehingga aku merasa kepayahan.' Lalu dia
melepaskanku dan berkata: 'Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang paling Pemurah.' Rasulullah saw. pulang membawa ayat tersebut,
sementara hati beliau gemetar sekali, hingga beliau masuk ke rumah Khadijah
binti Khuwailid r.a. seraya berkata: 'Selimutilah aku, selimutilah aku.' Lalu
dia menyelimuti Nabi saw. sehingga hilang rasa takut beliau. Kemudian beliau
menceritakan apa-apa yang telah beliau alami kepada Khadijah seraya berkata:
'Aku sungguh khawatir sekali akan keselamatan diriku.' Khadijah berkata:
'Jangan begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak bakal mengecewakanmu
selamanya. Sesungguhnya engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau suka
memikul beban orang lain, engkau suka memenuhi kebutuhan orang tak punya,
engkau suka memuliakan tamu, dan engkau senantiasa membela kebenaran.'"
3. Penuh Kasih Sayang dan Perhatian terhadap Suami
Kemudian
Khadijah mengajak Nabi saw. pergi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad ibnul
Uzza, saudara misan Khadijah. Waraqah bin Naufal telah memeluk agama Nasrani
sejak zaman jahiliah. Dia sudah terbiasa menulis dengan tulisan Ibrani, dan
cukup banyak menulis dari Injil dengan tulisan Ibrani. Ketika itu dia sudah tua
dan buta. Khadijah berkata kepadanya: "Wahai anak pamanku, dengarkanlah
cerita anak saudaramu ini!" Waraqah bin Naufal berkata kepada Nabi saw.:
"Wahai anak saudaraku, apa yang engkau alami?" Rasulullah saw.
menceritakan kepada Waraqah segala sesuatu yang telah beliau alami. Lalu
Waraqah berkata kepada Rasulullah saw.: "Ini adalah Namus (Jibril) yang
telah diturunkan oleh Allah kepada Musa. Oh, kalau saja aku pada masa
kenabianmu kelak masih muda belia. Oh, kalau saja aku masih hidup pada saat
engkau diusir oleh kaummu." Rasulullah saw. bertanya: "Apakah mereka
akan mengusirku?" Waraqah menjawab: "Ya, setiap orang yang datang
dengan mengemban tugas sepertimu, pasti dimusuhi. Jika harimu itu sempat aku
alami, tentu aku akan membelamu mati-matian." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam satu
riwayat menurut versi Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah saw. berkata:
"(Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku
ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan hartanya ketika
orang-orang memblokade."
4. Melahirkan Keturunan yang Saleh
Aisyah berkata:
"Terkadang aku berkata kepada Rasulullah saw.: 'Seolah-- olah tidak ada di
dunia ini wanita selain Khadijah?' Beliau berkata: 'Sesungguhnya dia (adalah
wanita yang utama) dan dia (adalah wanita yang bijaksana) dan dari dialah aku
mendapatkan anak.'" (HR Bukhari)
Di dalam riwayat
Ahmad disebutkan bahwa Nabi saw. berkata: "Allah mengaruniaiku anak
darinya ketika Dia tidak memberiku anak dari istri-istriku yang lain."
5. Rasulullah saw. sangat Mencintai Khadijah r.a.
Aisyah berkata:
"Rasulullah saw. bersabda: 'Sesungguhnya aku telah diberi karunia dengan
cintanya Khadijah kepadaku.'" (HR Muslim)
6. Rasulullah saw. Memuliakan Khadijah r.a.
Aisyah berkata:
"Nabi saw. tidak mengawini selain Khadijah sampai dia (Khadijah) meninggal
dunia." (HR Muslim)
7. Rasulullah saw. Senantiasa Mengingat Khadijah r.a.
Aisyah berkata:
"Tidak ada rasa cemburuku terhadap salah seorang dari istri-istri Nabi
saw. yang melebihi rasa cemburuku terhadap Khadijah, padahal aku tidak pernah
melihat (bertemu dengan)nya. Akan tetapi (rasa cemburuku itu timbul karena)
Nabi saw. seringkali menyebut-nyebutnya. Bahkan beliau sering menyembelih
seekor kambing, lalu memotongnya menjadi beberapa bagian, kemudian
mengirimkannya kepada teman-teman Khadijah." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Aisyah, dia
berkata: "Halah binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah, minta izin
untuk menemui Rasulullah saw. Hal itu mengingatkan beliau kepada cara minta
izinnya Khadijah, sehingga beliau agak terperanjat. Kemudian beliau berkata:
'Ya Tuhan, rupanya si Halah.' Aisyah berkata: 'Aku merasa cemburu sekali.' Lalu
aku berkata: 'Apa yang membuatmu selalu teringat kepada salah seorang nenek
dari nenek-nenek Kabilah Quraisy itu? Dia sudah tua renta dan telah habis
ditelan masa? Bukankah Allah sudah memberimu pengganti yang lebih baik daripadanya?'"
(HRBukhari dan Muslim)
Dalam salah satu
riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah saw. menjawab: "Allah tidak
memberiku pengganti yang lebih baik daripada dia."
8. Allah Memuliakan Khadijah r.a.
Abu Hurairah
berkata: "Jibril datang kepada Nabi saw. dan berkata: 'Wahai Rasulullah,
ini Khadijah datang kepadamu dengan membawa bejana berisikan lauk pauk atau
makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, maka sampaikanlah kepadanya
salam dari Tuhannya dan dariku dan beri kabar gembiralah kepadanya tentang
sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari mutiara di mana di dalamnya tidak
ada keributan dan kesusahan.'" (HR Bukhari dan Muslim)
Sungguh mulia Ummi Khadijah,,, membaca
sirah beliau membuat bercucuran air mata, keteladanan seorang wanita yang
dijanjikan surga, keteladanan wanita yang langsung mendapat salam dari Allah
SWT dan Malaikat Jibril, semuanya patut kita contoh…
Terkadang aku berharap, Ya Allah, jikalau
aku diberi kesempatan di surga-Mu, kumpulkanlah aku dengan para wanita yang luar
biasa di bumi-Mu… Aamiin…
Wallahu’alam
Referensi : Kebebasan Wanita Jilid 1 _
Abdul Halim Abu Syuqqah
***
0 komentar:
Posting Komentar